KATARAK
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh
bagian lensa mata.
Yang di sebabkan oleh faktor usia,
kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit
berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan.
Gejala yang
dirasakan adalah penglihatan yang berkabut,
silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat
keruh. Hal tersebut dikarenakan semua sinar yang masuk harus melalui lensa. Lensa yang terhalang oleh katarak membelokkan sinar atau membuat bias jatuhnya sinar oleh karena itulah terganggunya penglihatan seseorang.
http://operasikatarak.blogspot.com/
BERBAGI INFORMASI MENGENAI PENYAKIT KATARAK,PENYAKIT MATA LAINNYA DAN MERAWAT MATA
Selasa, 31 Juli 2012
Katarak Dapat Kambuh Lagi Pascaoperasi
Katarak Dapat Kambuh Lagi Pascaoperasi
KOMPAS.com - Operasi merupakan satu-satunya jalan
untuk menyembuhkan penyakit mata katarak. Namun yang menjadi pertanyaan
selanjutnya adalah, apakah setelah dioperasi katarak bisa kambuh lagi?
Jawabannya adalah ya!
"Kemungkinan kambuh tetap ada meskipun kecil antara 5-10 persen," kata Dr Sanduk Ruit, pakar ophtalmology asal Nepal dalam acara media briefing, Selasa (10/1/2012), di Jakarta.
Akan tetapi, hal tersebut lanjut Ruit tidak perlu terlalu dicemaskan. Pasalnya, kekambuhan tidak akan terjadi apabila hasil operasi berjalan lancar dan sempurna. "Kebanyakan yang kambuh adalah mereka yang masih muda. Karena masih ada kemungkinan jaringan pada matanya berkembang," tambah dokter yang menjabat sebagai Direktur Medis di Institut Tilganga, Nepal tersebut .
Pada kasus-kasus tertentu, lanjut Ruit, lensa yang jernih dapat berubah menjadi keruh. Keruhnya kantung lensa inilah yang disebut sebagai katarak yang kambuh lagi atau disebut sebagai PCO (posterior capsular opacity). PCO ini dapat muncul pada beberapa bulan atau tahun setelah operasi.
Kabar baiknya, untuk mereka yang mengalami kekambuhan seperti ini, tidak perlu untuk melakukan operasi kembali. Cukup dengan tindakan laser dan lensa akan kembali jernih.
"Kita hanya perlu menggunakan mesin yang disebut YAG (yettrium aluminium garnet). Dengan membuat lubang kecil tanpa operasi," jelasnya.
Ruit memaparkan bahwa ada 3 teknik yang umumnya digunakan untuk melakukan operasi mata katarak. Yang pertama yaitu teknik phcoemulsification. Ini adalah teknik paling modern dengan menggunakan mesin dimana dapat memecahkan katarak menggunakan laser setelah itu di sedot keluar. Teknik ini hasilnya cukup bagus tetapi kendalanya adalah memerlukan mesin yang mahal dan mikroskop yang sangat besar. Di beberapa negara maju sudah banyak yang menggunakan alat ini. Sedangkan di Indonesia, baru beberapa rumah sakit tertentu saja yang mempunyai alat ini.
Teknik kedua adalah Small Incision Cataract Surgery (SICS). Ini adalah salah satu teknik bedah katarak yang umum digunakan di negara berkembang. Teknik ini biasanya membuahkan hasil visual yang baik. Prosedurnya tidak memerlukan mesin yang besar dan mikroskop yang dipakai portable alias bisa dibawa kemana-mana. Harga lensanya sangat murah yakni seperlima dari harga lensa phco. "Kemungkinan kambuh tetap ada meskipun kecil antara 5-10 persen," kata Dr Sanduk Ruit, pakar ophtalmology asal Nepal dalam acara media briefing, Selasa (10/1/2012), di Jakarta.
Akan tetapi, hal tersebut lanjut Ruit tidak perlu terlalu dicemaskan. Pasalnya, kekambuhan tidak akan terjadi apabila hasil operasi berjalan lancar dan sempurna. "Kebanyakan yang kambuh adalah mereka yang masih muda. Karena masih ada kemungkinan jaringan pada matanya berkembang," tambah dokter yang menjabat sebagai Direktur Medis di Institut Tilganga, Nepal tersebut .
Pada kasus-kasus tertentu, lanjut Ruit, lensa yang jernih dapat berubah menjadi keruh. Keruhnya kantung lensa inilah yang disebut sebagai katarak yang kambuh lagi atau disebut sebagai PCO (posterior capsular opacity). PCO ini dapat muncul pada beberapa bulan atau tahun setelah operasi.
Kabar baiknya, untuk mereka yang mengalami kekambuhan seperti ini, tidak perlu untuk melakukan operasi kembali. Cukup dengan tindakan laser dan lensa akan kembali jernih.
"Kita hanya perlu menggunakan mesin yang disebut YAG (yettrium aluminium garnet). Dengan membuat lubang kecil tanpa operasi," jelasnya.
Ruit memaparkan bahwa ada 3 teknik yang umumnya digunakan untuk melakukan operasi mata katarak. Yang pertama yaitu teknik phcoemulsification. Ini adalah teknik paling modern dengan menggunakan mesin dimana dapat memecahkan katarak menggunakan laser setelah itu di sedot keluar. Teknik ini hasilnya cukup bagus tetapi kendalanya adalah memerlukan mesin yang mahal dan mikroskop yang sangat besar. Di beberapa negara maju sudah banyak yang menggunakan alat ini. Sedangkan di Indonesia, baru beberapa rumah sakit tertentu saja yang mempunyai alat ini.
Sedangkan teknik yang terakhir adalah metode pembedakan dengan jahitan. Teknik ini selain membutuhkan waktu operasi yang lama, proses penyembuhan pascaoperasi juga cenderung lebih lama.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/01/11/09160112/Katarak.Dapat.Kambuh.Lagi.Pascaoperasi
Rabu, 25 Juli 2012
Mata
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat
tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan
mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata
berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi
mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat,
debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
Senin, 23 Juli 2012
JENIS-JENIS KATARAK
Jenis-Jenis Katarak
Katarak Kongenital

Katarak Traumatic
Katarak yang disebabkan oleh rasa trauma atau pernah mengalami cedera pada mata sebelumnya,
Katarak Sekunder
Katarak sekunder adalah istilah untuk semua bahan seperti kapsul lensa,
sel epitel, serabut lensa, elemen fibrin sesudah suatu peradangan dan
hasil degenerasi atau degenerasi lensa yang tertinggal sesudah suatu
operasi katarak ekstra kapsuler atau sesudah suatu trauma yang memecah
lensa. Katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan
kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali
lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum.
Katarak Senil
Katarak Senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Katarak Senil juga katarak yang
berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum.
Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear
sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis
merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan
berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan
dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik.
Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna
biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi
keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari.
Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang
lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi
cahaya terang, serta pandangan baca menurun.
Kamis, 12 Juli 2012
Phacoemulsification (Phaco)
Ada beberapa teknik operasi yang di lakukan sebelum teknologi Phacoemulsification (Phaco) yaitu dikenal teknik ICCE
(Intracapsular Cataract Extraction), yaitu dengan mengangkat semua
lensa termasuk kapsulnya. Sampai akhir tahun 1960 hanya itulah teknik
operasi yg tersedia.
Setelah era ICCE berakhir,
dikembangkan teknik ECCE (Extracapsular Cataract Extraction). Standar
ECCE atau planned ECCE dilakukan dengan mengeluarkan lensa secara
manual setelah membuka kapsul lensa. Tentu saja dibutuhkan sayatan yang
lebar sehingga penyembuhan lebih lam.
Kini baik ICCE
maupun ECCE mulai ditinggalkan. Dengan teknik Phaco, operasi katarak
dijalankan dengan cukup dengan bius lokal atau menggunakan tetes mata
anti nyeri pada kornea (selaput bening mata), dan bahkan tanpa
menjalani rawat inap. Sayatan sangat minimal, sekitar 2,7 mm.
Lensa mata yang keruh dihancurkan (Emulsifikasi)
kemudian disedot (fakum) dan diganti dengan lensa buatan yang telah
diukur kekuatan lensanya dan ditanam secara permanen. Teknik bedah
katarak dengan sayatan kecil ini hanya memerlukan waktu 10 menit
disertai waktu pemulihan yang lebih cepat.
Apabila
tidak terjadi gangguan pada kornea, retina, saraf mata atau masalah
mata lainnya, tingkat keberhasilan dari operasi katarak cukup tinggi,
yaitu mencapai 95%, dan kasus komplikasi saat maupun pasca operasi juga
sangat jarang terjadi. Kapsul/selaput dimana lensa intra okular
terpasang pada mata orang yang pernah menjalani operasi katarak dapat
menjadi keruh. Untuk itu perlu terapi yag laser untuk membuka kapsul
yang keruh tersebut agar penglihatan dapat kembali menjadi jelas.
OPERASI KATARAK MURAH
Cukup dengan Rp.3.750.000/mata, Pemeriksaan sebelum operasi dan Operasi diluar obat - obatan setelah operasi.
untuk keterangan lebih lanjut dapat hubungi :
Philips: 0855 789 10 25
Ravael: 0813 190 429 60
OPERASI KATARAK MURAH
Cukup dengan Rp.3.750.000/mata, Pemeriksaan sebelum operasi dan Operasi diluar obat - obatan setelah operasi.
untuk keterangan lebih lanjut dapat hubungi :
Philips: 0855 789 10 25
Ravael: 0813 190 429 60
Langganan:
Postingan (Atom)